Kamis, 19 Maret 2009

enemy become best friend, best friend become enemy

Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, fines adalah sahabat gue yang tadinya adalah musuh besar gue, begini ceritanya:

Seperti kebiasaan/culture sekolah gue di 111 junior high school setiap perayaan hari idul adha diaadakan acara kurban di sekolah. Dan dananya diminta dari tiap siswa. Karena waktu itu gue adalah osis rohani islam, jadi gue bertugas minta dana yang udah dikumpulkan di masing-masing kelas.

Abis meminta dananya di kelas 8-9 dan 8-8 (my beloved class), gue menuju kelas 8-7. Saat itu gue lagi ngeliat fines dan benhard lagi main sapu-sapuan. Karena gue ga didengerin, jadi gue teriak ke fines ama benhard yang lagi main di belakang,"eh, dengerin gue dong! Itu orang gila di belakang!"

fines langsung bangkit dari kubur, ga lah bangkit amarahnya dan langsung mengambil gunting dan mengejar-ngejar gue dengan nafsu membunuh yang kuat. Begitulah cara memulai bermusuhan.





Lalu, kejadian baru-baru ini membuat gue mulai menjauhi orang yang tadinya sahabat gue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar